Menggali Kreativitas di Luar Kelas: Pembelajaran Gamelan Jawa di SMA Muhammadiyah Bantul
SMA Muhammadiyah Bantul dikenal tidak hanya sebagai lembaga pendidikan yang mengutamakan prestasi akademik, tetapi juga memberikan ruang bagi pengembangan minat dan bakat siswa di luar kelas. Salah satu kegiatan yang menarik perhatian adalah pembelajaran alat musik tradisional gamelan Jawa. Kegiatan ini menjadi sarana penting dalam menjaga warisan budaya sekaligus membentuk kepribadian siswa yang kaya akan nilai-nilai kearifan lokal.
Gamelan Jawa yang digunakan oleh para siswa adalah Kanjeng Kyai Nawasena, sebuah perangkat gamelan yang sarat makna filosofis. Dalam proses pembelajaran, para siswa tidak hanya diajarkan untuk memainkan alat musik, tetapi juga memahami filosofi dan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam setiap nada yang dimainkan.
Kegiatan karawitan ini dilaksanakan oleh Paguyuban Gistara Budaya yang beranggotakan peserta didik maupun guru, yang dipimpin oleh Bapak Dani Ardian, S.Pd., seorang pendidik yang memiliki komitmen kuat dalam melestarikan kebudayaan lokal. Di bawah bimbingan beliau, para siswa SMA Muhammadiyah Bantul tidak hanya belajar musik, tetapi juga belajar tentang kerja sama, disiplin, dan cinta terhadap budaya bangsa.
Melalui program pembelajaran ini, SMA Muhammadiyah Bantul menunjukkan bahwa pendidikan tidak terbatas pada dinding kelas. Siswa diajak untuk mengeksplorasi potensi diri di berbagai bidang, termasuk seni budaya, sehingga menciptakan generasi muda yang berpengetahuan luas dan memiliki kepedulian terhadap kekayaan budaya lokal.
Dengan berlatih gamelan, siswa belajar menghargai proses, saling mendengarkan, dan bekerja dalam harmoni, sebuah pelajaran yang penting dalam kehidupan sehari-hari maupun di dunia kerja masa depan. SMA Muhammadiyah Bantul telah berhasil menciptakan ruang belajar yang inklusif dan penuh makna, mengintegrasikan pembelajaran akademik dengan pengalaman seni budaya yang tak ternilai.